Jumat, 01 Agustus 2008
Pahlawan Pancasila
PADA hari Sabtu tanggal 02 Juni 2007 kami mendampingi Menteri Sosial menghadiri undangan Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumut. Acaranya adalah peringatan 100 tahun gugurnya pahlawan nasional Raja Si Singamangaraja XII. Dua hari sebelumnya –tanggal 31 Mei 2007- di Yogyakarta diselenggarakan acara Peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni. Acara di Yogyakarta diisi dengan kegiatan Orasi Pancasila dari Sri Sultan Hamengku Buwono X, kemudian diakhiri dengan pergelaran wayang kulit “Werkudoro Maneges”. Saudara pembaca yang budiman, ada kata-kata bijak yang menyatakan bahwa ”Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghargai jasa-jasa para pahlawannya”. Pernyataan tersebut menurut Mensos mengandung nilai yang cukup tinggi untuk dimaknai, dicermati, dihayati, dan dipahami oleh kita semua. …dan seterusnya... Sikap budaya Pancasila yang mengutamakan harmonisasi itu banyak persamaannya dengan sikap dan budaya berbagai bangsa di Asia –sehingga kita sebut budaya Timur. Namun, sikap budaya itu berbeda, bahkan bertentangan dengan sikap budaya dunia Barat yang sejak Renaissance di abad ke-15 mengambil sikap budaya yang menaklukkan alam (to conquer nature). Jika sikap budaya Harmoni memandang kebersamaan atau masyarakat sebagai pilar kehidupan, maka sikap budaya Barat menganggap individu manusia sebagai nilai utama. Itu sebabnya dunia Barat menghasilkan individualisme dan liberalisme, diikuti materialisme yang bermuara pada imperialisme dan kolonialisme. Selengkapnya http://gs-renungan.blogspot.com/2008/07/pancasila-dan-pahlawan.html try to click
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar