Selasa, 11 November 2008

Mengapa Jam 08.15?

PADA saat kami mengadakan Sarasehan tanggal 04 November 2008 ada pertanyaan dari peserta yang menggelitik. Beliau adalah peserta dari militer yang mempertanyakan mengenai jam 08.15 sebagai waktu dimulainya berdoa. Seperti telah diketahui setiap tanggal 10 November -sebagai bagian dari peringatan Hari Pahlawan- kita diharuskan untuk berdoa selama 60 detik dalam rangka mengenang jasa pahlawan, dan dimulai pukul 08.15. Ternyata Dr Bambang W Suharto memiliki kajian sejarah mengenai hal tersebut. Pemilihan pukul 08.15 karena pada jam itulah pasar Turi di Surabaya mulai dibom oleh Sekutu. Terhitung ratusan nyawa sipil telah tercerabut dan kemudian rakyat Indonesia atau arek-arek Surabaya berupaya membalas. Benar-benar sebuah perang yang mengharubiru, tak terhitung kematian ribuan rakyat dan ratusan sekutu yang terjadi di perang tersebut. Bagi saya secara spirit angka "08.15" bukanlah kebetulan. Ia menyiratkan mengenai serentetan semangat kehidupan. Angka 8 (delapan) adalah penjuru mata angin, sedangkan 1 (satu) adalah Tuhan yang Tunggal, dan 5 (lima) adalah Pancasila.

Pembaca yang budiman, jajaran instansi di Ditjen Pemberdayaan Sosial memiliki 3 (tiga) kegiatan besar yakni peringatan Hari Pahlawan 10 November 2008, Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 20 Desember 2008 dan Pertemuan Menteri Sosial se-Asia Timur di Denpasar, 17-19 November 2008. Pertemuan Mensos se-Asia Timur (EAMFF - East Asia Ministrial Forum on Family ) akan dihadiri 16 menteri dari negara ASEAN, Australia, China dan Jepang dan dibuka Menko Kesra Aburizal Bakrie, sedang Mensos RI Bachtiar Chamsyah akan menjadi pembicara utama dengan bahasan keberhasilan keluarga berencana (KB) dan keluarga harapan di Indonesia. Sedangkan Ketua Hari Pahlawan Tinton Suprapto mengatakan, kegiatan Harwan antara lain diisi penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada 11 putra Indonesia terbaik (7/11), upacara tabur bunga di TMPN Kalibata, Jakarta (10/11) dengan Irup Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan tabur bunga di laut Tanjung Priok Jakarta (10/11) dengan Irup Ketua DPR Agung Laksono. Hari Pahlawan 2008 juga diisi kegiatan napak tilas dari daerah tempat para pejuang mempertahan kemerdekaan dengan membagi brosur berisi nilai kepahlawanan dan pemantaban persatuan dan kesatuan bangsa, mulai Yogyakarta, Solo, Wonogiri hingga menuju finish di Kota Blitar, Jawa Timur sebagai pusat berdirinya Pembela Tanah Air (PETA) dan tempa makam Proklamator RI Soekarno. Sementara itu, Ketua Panitia HKSN Bambang W Suharto mengatakan, peringatan HKSN bertema "Bersama dan Peduli" dimaksudkan menggugah seluruh komponen bangsa Indonesia untuk saling bantu membantu dalam memerangi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan dan bersatu dan peduli mengatasi dampak krisis finansial dunia. Kegiatan HKSN 2008 antara lain diisi seminar, olah raga sepeda santai, pameran hasil kerajinan dari produksi kelompok usaha bersama, lomba menulis dan foto bagi pelajar serta peringatan puncak di Jakarta tanggal 20 Desember.*
.....◄Selengkapnya di http://www.formatnews.com/?act=view&newsid=9275&cat=16

Dinamika Uang Negara

PENGALAMAN pada akhir tahun dan awal tahun, kami di kementerian dan lembaga akan berkutat dengan anggaran. Pada tahun ini bahkan kami di Direktorat Jenderal akan bertambah sibuk daripada tahun biasanya, mengingat beberapa perubahan eksternal –seperti kenaikan minyak dunia- dan internal –kebijakan Depkeu- yang menyebabkan perubahan asumsi yang telah ditetapkan dalam agenda kegiatan direktorat jenderal. Hari-hari berisi dengan anggaran dan rencana kerja tersebut mau tidak mau membuat saya dengan staf saya membuka referensi perundangundangan –salahsatunya adalah Undang Undang no 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Sekelumit ringkasan hasil diskusi bersama dengan staf tertuang dalam Renungan edisi kali ini.◄N E X T on http://gs-renungan.blogspot.com/2008/07/dinamika-keuangan-negara-dalam-era-yang.html